Ahli ungkap persoalan gizi kerap mengintai pasien pascastroke

Ahli kesehatan sering mengingatkan bahwa masalah gizi sering kali mengintai pasien pascastroke. Pasca stroke, seseorang sering mengalami perubahan dalam kemampuan mengunyah, menelan, dan mencerna makanan, sehingga bisa menyebabkan masalah gizi.
Menurut dr. Siti Nurul Hidayati, spesialis gizi klinis dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta, pasien pascastroke sering kali mengalami penurunan nafsu makan, kesulitan menelan, dan gangguan pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan dan pemulihan pasien.
Selain itu, pasien pascastroke juga rentan mengalami peningkatan berat badan akibat kurangnya aktivitas fisik dan perubahan metabolisme. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.
Untuk mengatasi masalah gizi pasien pascastroke, dr. Siti menyarankan agar keluarga dan tim medis memberikan perhatian khusus pada pola makan pasien. Pasien disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula.
Selain itu, penting juga bagi pasien pascastroke untuk tetap aktif secara fisik sesuai dengan kemampuan mereka. Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mempercepat proses pemulihan pasien.
Dengan perhatian yang tepat terhadap masalah gizi, diharapkan pasien pascastroke dapat pulih dengan cepat dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi keluarga dan tim medis untuk bekerja sama dalam memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien pascastroke.