Keterlambatan menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi

Menopause merupakan fase alami dalam kehidupan seorang wanita dimana siklus menstruasi berhenti secara permanen. Namun, beberapa wanita mengalami keterlambatan dalam proses menopause, yang dapat berdampak pada kesehatan mereka. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa keterlambatan menopause bisa meningkatkan risiko terkena asma.

Asma merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi saluran napas dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan sesak napas. Penyebab pasti dari asma masih belum diketahui dengan pasti, namun faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Bergen di Norwegia menemukan bahwa wanita yang mengalami keterlambatan menopause memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan asma. Penelitian ini melibatkan lebih dari 3.700 wanita yang berusia antara 44 hingga 54 tahun dan telah mengalami menopause.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami keterlambatan menopause memiliki risiko 28% lebih tinggi untuk terkena asma dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause pada usia yang normal. Penelitian ini juga menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause pada usia lanjut memiliki risiko asma yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause pada usia muda.

Meskipun hubungan antara keterlambatan menopause dan risiko asma belum sepenuhnya dipahami, para peneliti menduga bahwa perubahan hormonal yang terjadi selama proses menopause dapat mempengaruhi respons imun tubuh terhadap alergen dan iritan, yang merupakan pemicu utama dari serangan asma.

Untuk itu, penting bagi wanita yang mengalami keterlambatan menopause untuk lebih memperhatikan kesehatan paru-paru mereka dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi gejala asma secara dini. Selain itu, menjaga pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi, melakukan olahraga secara teratur, dan menghindari faktor-faktor pemicu asma seperti debu dan polusi udara juga dapat membantu mengurangi risiko terkena asma.

Dengan mengetahui hubungan antara keterlambatan menopause dan risiko asma, diharapkan para wanita dapat lebih waspada terhadap kondisi kesehatan mereka dan melakukan langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit tersebut. Semoga penelitian ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan paru-paru, terutama bagi wanita yang mengalami keterlambatan menopause.