Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis yang seringkali dihubungkan dengan pola makan yang tidak sehat, termasuk konsumsi daging merah yang tinggi. Namun, baru-baru ini muncul klaim bahwa makan daging kambing juga dapat meningkatkan risiko hipertensi. Namun, ahli kesehatan membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa konsumsi daging kambing sebenarnya tidak meningkatkan risiko hipertensi.

Menurut Dr. Ani, seorang ahli gizi yang juga meneliti tentang hubungan antara konsumsi daging kambing dan risiko hipertensi, mengatakan bahwa daging kambing sebenarnya mengandung kadar lemak yang lebih rendah daripada daging merah lainnya. Selain itu, daging kambing juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.

Dr. Ani juga menambahkan bahwa konsumsi daging kambing sebaiknya tetap dalam batas yang wajar dan seimbang dengan konsumsi sumber protein lainnya, seperti ikan, ayam, dan tahu tempe. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan mencegah terjadinya penyakit hipertensi.

Meskipun demikian, Dr. Ani juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat lainnya, seperti olahraga teratur, menghindari stres, dan tidak merokok, untuk mencegah terjadinya hipertensi. Dengan menjaga pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat, risiko hipertensi dapat dikurangi secara signifikan.

Jadi, meskipun klaim bahwa konsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi, ahli kesehatan menegaskan bahwa hal ini tidak benar. Konsumsi daging kambing dalam jumlah yang wajar dan seimbang dengan sumber protein lainnya justru dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Tetaplah menjaga pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat untuk mencegah terjadinya hipertensi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.