Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Demam kelinci atau rabbit fever adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh Francisella tularensis. Penyakit ini biasanya menular melalui gigitan serangga atau kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti kelinci, tupai, tikus, dan burung. Meskipun jarang terjadi, demam kelinci dapat menular dari manusia ke manusia melalui udara atau kontak langsung.

Baru-baru ini, kasus demam kelinci di Amerika Serikat telah melonjak secara signifikan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jumlah kasus demam kelinci di AS telah meningkat dari 225 kasus pada tahun 2004 menjadi 648 kasus pada tahun 2016. Hal ini membuat penyakit ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang kesehatan di negara tersebut.

Gejala demam kelinci umumnya mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot. Namun, jika tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi infeksi paru-paru, radang mata, atau bahkan infeksi darah yang potensial mematikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala demam kelinci dan segera mencari pengobatan jika merasakan gejala tersebut.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, penting bagi masyarakat untuk menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, menggunakan perlindungan seperti sarung tangan saat menangani hewan peliharaan, dan memastikan kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, vaksinasi juga merupakan cara efektif untuk melindungi diri dari penyakit ini.

Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di Amerika Serikat, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan. Konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan jika Anda merasa memiliki gejala demam kelinci atau memiliki risiko terpapar penyakit ini. Semakin cepat diagnosis ditegakkan, semakin baik peluang untuk pemulihan yang sukses.